Mum, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegah Stunting Pada Anak

Mum, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegah Stunting Pada Anak

Stunting pada anak masih menjadi salah satu masalah gizi yang cukup populer di negara berkembang, seperti Indonesia. Sehingga, wajar bila stunting mendapat perhatian serius oleh pemerintah. Stunting sendiri dapat diartikan sebagai masalah tumbuh kembang pada anak yang ditandai dengan tinggi badan yang rendah, sementara berat badannya normal sesuai dengan usianya. 

Gangguan tumbuh kembang pada anak ini sebaiknya tidak Mum sepelekan, karena bisa memengaruhi perkembangan otaknya serta meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular di usia lanjut. Lantas, apa yang menyebabkan anak mengalami stunting dan bagaimana cara mencegahnya? Untuk mengetahuinya, simak ulasannya berikut ini.

Penyebab Stunting pada Anak

Tahukah Mum, kalau ada banyak faktor yang membuat tumbuh kembang anak jadi terhambat alias stunting. Dilansir dari organisasi kesehatan dunia (WHO), berikut faktor penyebab paling umum stunting pada anak:

  • Tidak terpenuhinya gizi selama kehamilan

  • Gizi anak yang tidak tercukupi

  • Terbatasnya akses makanan bergizi

  • Pola asuh yang kurang baik 

  • Terbatasnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk

  • Sakit atau infeksi berulang

Agar Si Kecil tidak mengalami gangguan pertumbuhan alias stunting, Mum harus menghindari berbagai faktor penyebab di atas. Selain itu, Mum juga harus mengetahui tanda-tanda Si Kecil mengalami gangguan pertumbuhan atau tidak dengan menggunakan Indeks Standar Antropometri Anak. Lalu, apa itu Indeks Standar Antropometri Anak?

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020, Indeks Standar Antropometri Anak adalah kumpulan data mengenai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh yang digunakan sebagai acuan untuk menilai status gizi dan tren pertumbuhan anak yang sesuai standar.

Masih berdasarkan Permenkes Nomor 2 Tahun 2020, terdapat empat parameter yang bisa dijadikan sebagai penilaian untuk mengetahui anak mengalami stunting atau tidak. Keempat penilaian itu adalah:

  • Berat Badan menurut Umur (BB/U)

  • Panjang/Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)

  • Berat Badan menurut Panjang/Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB)

  • Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)

Mencegah Stunting pada Anak

Penting diketahui, stunting pada anak bersifat menetap, yang artinya tidak dapat diatasi. Namun, kondisi tersebut tentunya bisa dicegah, terutama ketika anak masih dalam kandungan, di 1000 hari kehidupan, dan selama masa pertumbuhan.

Adapun langkah-langkah mencegah stunting yang bisa Mum praktikan, di antaranya:

1. Perhatikan asupan gizi selama hamil

Ketika hamil, Mum tidak hanya disarankan rutin memeriksakan kandungan ke dokter. Tapi juga harus memenuhi asupan nutrisi selama hamil dengan menu makanan sehat dan seimbang. Selain itu, asupan mineral, seperti zat besi, asam folat, serta yodium juga wajib terpenuhi selama kehamilan.

2. Mulai Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Saat Si Kecil lahir, Mum harus segera melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). IMD ini membantu mendukung keberhasilan ASI eksklusif  sekaligus memperkuat ikatan antara Mums dan Si Kecil.

3. Berikan ASI Eksklusif

Mum wajib memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil hingga berusia enam bulan. Setelah memasuki usia enam bulan, dilanjutkan dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang sehat dan bergizi.

4. Lakukan Imunisasi

Mum juga harus memenuhi jadwal imunisasi rutin yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ini bertujuan agar Si Kecil terlindungi dari berbagai penyakit yang bisa menyebabkan stunting.

5. Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pastikan Mum mengajari Si Kecil untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini. Hal ini berguna untuk mencegah Si Kecil terhindar dari berbagai penyakit yang berkaitan dengan kebersihan diri serta lingkungan, seperti diare.

Selain melakukan kelima cara di atas, Mum juga harus melengkapi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan susu perkembangan anak, seperti Anmum Essential dengan NEULIPID. Anmum Essential dengan NEULIPID telah diformulasikan khusus sehingga mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil untuk mendukung tumbuh kembangnya, seperti gangliosida dan DHA, kalsium, omega 3 & 6, protein, kalsium, serat pangan, zat besi dan zinc.

Selain mendukung tumbuh kembang Si Kecil, nutrisi-nutrisi tadi juga berperan untuk meningkatkan sistem imunitas dan pencernaannya selama usia 1-5 tahun.

 

References:

  • http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf 

  • https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-perkembangan-umum-pada-anak 

  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pemantauan-pertumbuhan-anak