Gagal Menyusui? Cara Ini Bantu Ibu Memberi ASI Kembali

Tori, 29 tahun

 

Meng-ASI-hi, ”jargon” yang satu ini bisa jadi membanggakan tapi juga bisa membuat galau sebagian ibu. Kenapa begitu? Sebagian ibu sukses menyusui bayinya dengan air susu ibu (ASI) yang berlimpah, tapi sebagian ibu lainnya kesulitan saat menyusui sang buah hati.

Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kesulitan menyusui pada seorang ibu. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah jumlah ASI yang menurun setelah ibu kembali bekerja karena masa cuti 3 bulannya sudah habis.

Inilah yang saya hadapi ketika kembali bekerja setelah cuti melahirkan usai. Jarak rumah yang sangat jauh dari kantor otomatis mengurangi waktu saya memompa ASI. Sehingga, ASI yang keluar semakin sedikit hari demi hari. Ada juga teman sekantor saya yang bahkan ASInya tidak keluar sama sekali setelah melahirkan.

Stres dan lelah memang bisa jadi pemicu menurunnya jumlah ASI secara drastis. Keadaan seperti ibu yang jauh dari anak juga dapat mempengaruhi hal ini. Saya sendiri hanya sanggup tiga bulan menyusui anak saya karena jumlah ASI yang keluar semakin sedikit, sementara bayi saya semakin besar dan semakin butuh banyak ASI.

Dua bulan kemudian, dari hasil sharing dengan ibu-ibu di dunia maya, saya mengenal istilah relaktasi. Apa itu? Bisa dibilang relaktasi adalah kesempatan kedua bagi ibu yang benar-benar bertekad ingin menyusui anaknya. Istilah relaktasi merujuk pada usaha agar payudara yang sempat berhenti mengeluarkan ASI, dapat memproduksinya kembali.

Dengan tekad bulat, saya pun mencoba langkah-langkah untuk relaktasi. Proses relaktasi dilakukan secara bertahap dan hasilnya tidak langsung kelihatan ya ibu-ibu. Pada kasus saya yang hanya berhenti dua bulan menyusui, hasilnya mungkin lebih cepat dibanding ibu yang berhenti menyusui anaknya lebih dari enam bulan.

Awalnya, anak saya tidak mau langsung menyusu. Ya, mungkin karena dia sudah lupa cara menyusu langsung dari ibunya. Saya pun sering menempelkan puting ke mulut bayi karena yang saya tahu, jika payudara sering disedot langsung oleh bayi, ini bisa menambah atau memicu produksi ASI. Beruntung anak saya tidak mengalami bingung puting. Ini adalah istilah di mana bayi tidak mau menghisap puting dan memilih menghisap dot.

Nah, jika mulut bayi mau melekat pada payudara, susui dia setiap dua jam dengan durasi 15-20 menit saja. Awalnya pasti si kecil tidak tertarik, dan ibu jangan menyerah ya. Coba lagi saat dia sedang mengantuk. Ibu juga bisa mengoleskan ASI pada putting sebelum menyusu agar ada aroma susu yang membuatnya tertarik untuk menghisap.

Saya juga kerap melakukan kontak kulit atau skin to skin dengan anak saya untuk lebih memperkuat bonding dengannya. Oiya, saya juga melakukan proses menyusui di malam hari karena jumlah ASI lebih banyak diproduksi pada malam hari.

Jangan lupa untuk terus memerah atau memompa susu karena ini dapat mendorong hormon yang memproduksi ASI terus bekerja sehingga ASI bisa keluar banyak. Intinya, makin sering disedot, makin banyak pula produksi ASI-nya.

Saya melalui proses relaktasi ini kurang lebih satu bulan. Kini anak saya berusia delapan bulan dan masih menyusu meski tetap saya berikan susu tambahan karena kebutuhan susunya lebih besar daripada ASI yang saya keluarkan.

Perlu diingat nih, hasil dari proses relaktasi tidak sama antara ibu satu dengan lainnya ya. Jika jarak antara berhenti menyusui dengan relaktasi lebih dari tiga bulan, ada beberapa cara yang bisa ibu-ibu coba.

Pertama, hentikan penggunaan dot dan gunakan sendok atau gelas agar bayi lupa menghisap dot. Kalau bayi sudah mau menghisap puting, siapkan selang NGT (Nasogastric Tube. Ujung selang dimasukkan dalam wadah berisi susu, lalu ujung satunya ditempelkan dengan putting. Cara ini bisa membuat bayi merasa ada aliran susu dari menghisap puting.

Kemudian, penting juga untuk memperhatikan posisi dan perlekatan saat menyusui bayi. Cari posisi paling nyaman baik ibu dan bayi. Selain itu, hal penting lainnya dalam memberikan ASI adalah memastikan asupan penuh nutrisi untuk menghasilkan ASI yang berkualitas.

ASI yang berkualitas sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Makanya, jangan makan yang sembarangan ya, karena sejak jadi ibu kita juga harus memikirkan makanan untuk si kecil, bahkan sejak ia ada dalam kandungan.

Dulu saya ingat banyak juga teman-teman yang tidak mau minum susu khusus ibu hamil karena merasa nutrisi dari makanan saja sudah cukup. Tapi, saya yang gemar jajan plus makan yang tidak teratur karena aktif bekerja, memilih untuk minum susu kehamilan.

Jangan salah sangka dengan susu yang satu ini. Banyak ibu hamil tidak mau minum susu karena takut semakin gendut. Padahal, susu kehamilan berbeda dari susu biasa karena kadar lemak dan kolesterolnya telah dikurangi.

Selain itu, susu kehamilan (apapun mereknya) mengandung nutrisi tambahan yang mungkin tidak akan Anda dapatkan setiap kali makan. Misalnya, dalam segelas susu kehamilan mengandung kalsium, zat besi, mineral serta vitamin yang diperlukan janin. Semua ini sangat dibutuhkan oleh janin untuk membantu tumbuh kembang mereka. Ada tips nih untuk memilih susu kehamilan yang baik yaitu pilih susu yang mengandung asam folat, protein, AA dan juga DHA untuk membantu perkembangan otak bayi dan menghindari kecacatan.

Karena saya percaya akan manfaat susu kehamilan, hingga menyusui pun saya juga minum susu khusus untuk ibu menyusui agar ASI yang dihasilkan tetap berkualitas dan tentu saja mengalir banyak. Memilih susu menyusui sama dengan memilih susu kehamilan. Saya sendiri memilih minum susu Anmum Lacta karena rasa cokelatnya eenak dan tidak bikin eneg.

Yang paling penting sih karena Anmum Lacta ini mengandung banyak nutrisi yang diperlukan untuk otak bayi seperti Nuelipid yang membantu meningkatkan Gangliosida yakni zat yang membantu peningkatan koneksi antar sel otak, juga GA dan DHA. Anmum Lacta ini juga mengandung vitamin B kompleks untuk membentuk energi yang diperlukan ibu untuk memproduksi ASI, mengandung serat pangan, kalsium dan zat besi, dua mineral yang penting untuk mendukung masa menyusui agar ibu tetap sehat dan tidak stres.

Buat penggemar cokelat seperti saya, Anmum Lacta punya varian rasa baru yaitu cokelat yang enggak kalah nikmat dari segelas milkshake cokelat. Anmum Lacta ini sebaiknya diminum 2x sehari, di pagi hari dan malam sebelum tidur.

So, bukan hanya si kecil saja yang butuh asupan nutrisi terbaik. Ibu juga butuh energi untuk bisa terus menyusui dengan semangat, sehat, jauh dari stres. Jangan lupa, susu ini bukan pengganti makanan ya, tapi untuk melengkapi menu harian ibu selain dari makanan.

 

*Cerita di atas berdasarkan pengalaman pribadi, jika Mum menemui permasalahan yang sama pastikan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu.