Traveling Saat Hamil. Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Nunung Yuni, 40 tahun

 

Hai semuanya....namaku Nunung Yuni seorang  ibu rumah tangga dengan tiga jagoan. Kegiatan sehari-hariku adalah mengurusi anak-anak termasuk mengantar jemput dua anak yang besar sekolah. Si kecil baru mau dua tahun  bulan depan, sementara si kakak tengah sudah kelas 6 SD. Jaraknya jauh banget ya. Memang jaraknya jauh karena awalnya kami juga mengira anak-anak sudah besar dan tidak akan menambah anak lagi. Namun ternyata diberi  rejeki baby lagi sama Allah. Alhamdulilah..disyukuri aja meskipun saat hamil ketiga usiaku sudah tidak lagi muda. Usiaku sudah 38 tahun saat hamil anak ketiga dua tahun lalu.

Hamil di usia 38 tahun rasanya beda dengan dua  kehamilan sebelumnya. Saat hamil anak pertama aku masih muda. Usiaku masih 27 tahun. Demikian pula saat hamil anak kedua usiaku masih 28 tahun. Aku memang hamil anak kedua saat si sulung berusia 5 bulan. Kesundulan kalau orang Jawa bilang. Meskipun demikian aku menjalani dua kehamilanku yang berturut-turut tanpa kesulitan berarti.

Hamil anak ketiga ini benar-benar luar biasa. Tiga bulan pertama aku merasa sesak. Bahkan bernafas pun tiba-tiba merasa sesak. Jadi aku tidak lagi antar jemput dua kakaknya di sekolah takut tiba-tiba sesak. Alhamdulilah sesak napas ini hanya terjadi di 3 bulan pertama. Di bulan keempat rasa sesak ini hilang begitu saja namun berganti rasa nyeri di bagian bawah perut.

By the way meskipun hamil namun tidak menghilangkan hobiku traveling. Meskipun hamil bukan berarti kita tidak boleh kemana-mana bukan? Apalagi yang memang hobinya jalan seperti aku. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan buat ibu hamil saat jalan-jalan karena kita tidak hanya mengurusi diri sendiri namun juga memikirkan janin yang berada dalam kandungan ya.

Di usia kehamilan 4 bulan aku harus pergi ke Kuala Lumpur. Traveling bersama keluarga besar. Jadi ceritanya aku dan adik-adikku ingin mengajak ibu kami jalan-jalan. Kebetulan kami sudah beberapa kali ke negara tetangga. Jadi ceritanya mau ajak ibu dan anak-anak saja tanpa suami masing-masing. Agar murah tiket sudah dibeli jauh-jauh hari. Pada  saat membeli tiket  aku  belum hamil. Dan tiba-tiba aku hamil tanpa direncanakan. Tiket dan hotel sudah terlanjur dibeli. Adik-adikku nggak berani jalan sendiri kalau cuma mereka bersama anak-anak dan ibuku. Jadi kata adikku aku harus ikut.

Galau itu pasti. Apalagi aku sering sakit dan nyeri bagian bawah perut. Kata dokter itu plasenta previa alias ari-ari berada di bawah. Dua hari sebelum berangkat rasa sakit itu semakin menjadi. Akhirnya aku ke dokter untuk periksa. Aku juga cerita ke dokter kalau aku harus ke Kuala Lumpur selama beberapa hari. Apakah aman menurut dokter? Setelah memeriksa kandunganku yang dirasa aman, dokter juga menulis beberapa resep untuk rasa nyeri dan beberapa vitamin yang harus aku bawa selama perjalanan. Tidak lupa beliau menuliskan surat dokter yang diperlukan untuk terbang untuk maskapai. Beberapa maskapai memerlukan surat dokter agar kita bisa terbang.

Oya di maskapai yang akan kita pakai, pada saat di bandara kita akan diberi form pernyataan. Isinya sih macam-macam yang intinya maskapai tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan kandungan kita. Di sana kita juga harus menyerahkan surat dokter yang mengijinkan kita untuk terbang.

Alhamdulilah perjalanan berjalan lancar. Oya karena aku lagi hamil aku membawa pakaian yang longgar dan enak dipakai untuk ibu hamil, untuk sepatu aku juga memakai sepatu yang nyaman alias flat shoes. Hamil nggak hamil aku juga pakainya flat shoes karena nggak bisa pakai sepatu yang agak tinggi dikit. Khusus untuk bawaan semua barangku dibawain anak-anak. Kebetulan anak-anak sudah bisa bantu ibunya. Lagian bawanya cuma koper kecil bertroli. Jadi anak-anak tinggal seret koper saja. 

Tujuan traveling kali ini cuma ke Kuala Lumpur saja. Destinasi turis pada umumnya. Petronas, Masjid Jamek, Pasar Seni dan Batu Caves. Karena aku lagi hamil maka aku tidak ikut naik ke atas. Cukup menunggu di bawah saja dan berfoto di depan landmark. Jika di hari biasa aku kuat jalan-jalan jauh maka saat hamil  aku sebentar-sebentar istirahat.. Pas mereka mau jalan-jalan ke Dataran Merdeka aku sudah teler dan memilih kembali ke hotel. Tidak memaksakan diri lah intinya. Untung adik-adikku ngerti, jadi ya acara jalan-jalannya dibawa santai

Selama traveling aku mematuhi perintah dokter untuk menjaga asupan nutrisi yang tepat meskipun sedang jalan-jalan. Asupan gizi yang cukup meliputi  karbohidrat, protein, asam folat, vitamin dan zat besi harus terpenuhi. Jadi sebisa mungkin aku tetap makan lauk hewani, sayur dan buah selama traveling. Untuk konsumsi asam folat selain dari makanan yang kumakan aku juga membantunya dengan konsumsi susu hamil yang mengandung asam folat. Aku rasa lebih praktis membawa susu hamil saat traveling karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan kandungan.

Berikut tips traveling saat hamil :

1. Traveling di usia kandungan yang aman

Traveling yang aman adalah usia 14 minggu sampai 28 minggu atau pada saat tri semester kedua. Traveling di usia ini aman dan ibu hamil pun diperbolehkan naik pesawat.


2. Sebelum melakukan traveling sebaiknya kita periksa ke dokter untuk memastikan kandungan kita baik-baik saja. Beberapa maskapai juga memerlukan surat dokter untuk ijin terbang. Mereka butuh kepastian bahwa saat terbang kondisi kita baik-baik saja. Jadi jangan lupa ya minta surat keterangan sehat dari dokter untuk terbang.2. Periksa ke dokter sebelum melakukan traveling

3. Pastikan duduk di lorong jika naik pesawat

Jika naik pesawat usahakan kita duduk di dekat lorong. Selama hamil biasanya kita menjadi lebih sering berkemih. Duduk di dekat lorong dan bolak-balik ke toilet lebih nyaman dan tentu saja tidak mengganggu penumpang di sebelahnya Bayangkan jika kita duduk di dekat jendela, pasti sungkan bolak-balik permisi ke toilet ke sebelah kita.

4. Membawa bantal yang nyaman

Apabila kita bepergian naik mobil atau kereta api pasti kita akan menghabiskan waktu berjam-jam di jalan. Jangan lupa membawa bantal yang empuk agar kita bisa senderan dengan lebih leluasa. Jika melakukan perjalanan jauh usahakan berhenti setiap 2 jam sekedar untuk ke toilet atau berjalan-jalan sebentar agar tidak terlalu capek.

5. Jangan lupa berbahagia

Saat traveling pastikan kita bahagia dan tidak stress dengan kondisi di jalan. Jika kita berbahagia maka kita akan tersugesti bahwa kandungan kita pun akan baik-baik saja.

6. Jika kita menginap di tempat wisata pastikan hotel tempat kita menginap dekat dengan rumah sakit. Atau paling tidak jaraknya tidak begitu jauh. Jadi saat terjadi apa-apa dengan kandungan kita, kita sudah siap dan langsung menuju rumah sakit terdekat.

7. Tidak melakukan aktifitas fisik yang berlebihan saat traveling.

Jika kita traveling ke tempat wisata yang berada di ketinggian dan memerlukan banyak anak tangga untuk naik misalnya  Batu Caves, sebaiknya tidak usah ikut naik ke atas. Cukup berfoto di depan landmark tempat wisata dan kita menunggu serta istirahat di bawah. Sementara anggota keluarga lain naik ke atas. 

8. Perhatikan asupan gizi dan nutrisi selama traveling

Meskipun sedang traveling kita juga harus tetap memperhatikan asupan gizi. Pastikan  makan makanan yang bergizi yang mengandung lemak, protein dan gizi seimbang. Tidak lupa juga makan buah dan sayur. Satu lagi yang tidak boleh ketinggalan adalah membawa vitamin dan susu materna untuk menjaga kesehatan bayi di dalam kandungan ya mam.

Dengan asupan gizi yang baik dan nutrisi yang cukup bayi kita pun akan tumbuh sehat dalam kandungan. Selain itu kita juga bisa traveling dengan lancar dan nyaman. Jangan lupa diperhatikan ya mam, semua buat kebaikan kita juga loh. 



Berikut tips traveling saat hamil :

1. Traveling di usia kandungan yang aman

Traveling yang aman adalah usia 14 minggu sampai 28 minggu atau pada saat tri semester kedua. Traveling di usia ini aman dan ibu hamil pun diperbolehkan naik pesawat.

 
 

2. Periksa ke dokter sebelum melakukan traveling

Sebelum melakukan traveling sebaiknya kita periksa ke dokter untuk memastikan kandungan kita baik-baik saja. Beberapa maskapai juga memerlukan surat dokter untuk ijin terbang. Mereka butuh kepastian bahwa saat terbang kondisi kita baik-baik saja. Jadi jangan lupa ya minta surat keterangan sehat dari dokter untuk terbang.

3. Pastikan duduk di lorong jika naik pesawat

Jika naik pesawat usahakan kita duduk di dekat lorong. Selama hamil biasanya kita menjadi lebih sering berkemih. Duduk di dekat lorong dan bolak-balik ke toilet lebih nyaman dan tentu saja tidak mengganggu penumpang di sebelahnya Bayangkan jika kita duduk di dekat jendela, pasti sungkan bolak-balik permisi ke toilet ke sebelah kita.

4. Membawa bantal yang nyaman

Apabila kita bepergian naik mobil atau kereta api pasti kita akan menghabiskan waktu berjam-jam di jalan. Jangan lupa membawa bantal yang empuk agar kita bisa senderan dengan lebih leluasa. Jika melakukan perjalanan jauh usahakan berhenti setiap 2 jam sekedar untuk ke toilet atau berjalan-jalan sebentar agar tidak terlalu capek.

5. Jangan lupa berbahagia

Saat traveling pastikan kita bahagia dan tidak stress dengan kondisi di jalan. Jika kita berbahagia maka kita akan tersugesti bahwa kandungan kita pun akan baik-baik saja.

 

*Cerita di atas berdasarkan pengalaman pribadi, jika Mum menemui permasalahan yang sama pastikan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu.

 

Sumber: https://kumparan.com/nunung-yuni-anggraeni/traveling-saat-hamil-apa-saja-yang-perlu-diperhatikan-1536566695321159044