Batasi Anak Bermain Gadget

Pengaruh perangkat elektronik atau gadget saat ini sudah berkembang pesat, dan memudahkan Mum untuk berkomunikasi dengan teman maupun keluarga. Mum juga dapat mengakses apapun hanya dengan sentuhan jari saja. Namun, bagaimana jika si Kecil juga menginginkan gadget yang Mum miliki. Amankah?

Mum disarankan untuk tidak mengganti interaksi sosial anak dengan gadget yang saat ini sedang ramai digunakan. Hal ini bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Menurut beberapa ahli psikologi, hal ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan sosial anak.

Walaupun gadget dapat mempengaruhi kemampuan anak di bidang teknologi, tetap saja gadget tidak dapat menggantikan fungsi krayon, buku dan boneka. Akan lebih baik jika si Kecil bermain bersama teman-teman sebayanya dengan aktivitas fisik, seperti bermain jungkat-jungkit, ayunan, bersepeda dan aktivitas outdoor lainnya.

Membuat anak bermain di luar rumah dapat melatih anak dalam menjalin persahabatan, melatih keterampilan interpersonal, belajar bertanggung jawab, mengembangkan moral, belajar disiplin diri dan belajar kepemimpinan. Semua hal tersebut tentunya lebih baik dibandingkan dengan penggunaan gadget.

Terlalu banyak bermain gadget dapat mengakibatkan berbagai hal negatif sebagai berikut:

Obesitas

Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, 2004, sebanyak 16% atau lebih dari 9 juta anak usia 6-19 tahun mengalami obesitas. Obesitas tersebut dikarenakan anak-anak hanya menghabiskan sebagian waktunya hanya di depan televisi atau bermain konsol game. Tidak hanya itu, anak yang minim kegiatan fisik dapat berisiko terkena diabetes tipe 2, asma, diskriminasi sosial, kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi.

Akademik yang buruk

Anak yang sering menghabiskan waktunya dengan bermain game pada gadget atau menonton televisi cenderung mempunyai nilai akademik yang buruk daripada yang aktif terlibat kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Selain itu, anak juga sering kesulitan untuk berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah.

Malas

Gadget juga membuat si Kecil menjadi seorang pemalas. Apapun yang mereka inginkan bisa mereka dapatkan hanya dengan sekali sentuhan melalui internet. Hal ini bisa membuat anak tidak bisa melatih kesabarannya, apapun yang di inginkan harus cepat, karena kemudahan tersebut.

Penyendiri

Seringnya intensitas anak menggunakan gadget juga membuat kebersamaan dengan keluarga jadi terganggu. Umumnya anak lebih memilih menghabiskan waktu bersama gadget kesayangannya dibandingkan berkumpul bersama keluarga. Teknologi juga menciptakan kesenjangan generasi yang membuat beberapa orangtua merasa jauh dengan anak.

Kekerasan

Anak yang sering bermain game pada gadget sering terlibat kekerasan. Biasanya anak yang sering menonton tayangan kekerasan di televisi atau bermain game pertarungan akan membuat anak menjadi seorang yang kasar. Tidak jarang anak akan mempraktekkannya dengan temannya. Hal ini juga akan berbahaya jika anak mulai menggunakan senjata sebagai alat untuk bermain pertarungan. Anak-anak sangat mudah dipengaruhi dan belum bisa membedakan mana yang baik dan tidak.

Tidak ada salahnya memberikan si Kecil gadget sebagai sarana bermain masa kini. Tapi mungkin penggunaannya yang perlu dibatasi dan pastinya Mum harus terus mengawasi penggunaannya. Jangan sampai kegiatan si Kecil dengan temannya berkurang karena lebih memilih gadget. Bagaimanapun, bermain di luar rumah lebih baik dibandingkan hanya bermain game pada gadget.

Sumber:

http://www.afajournal.org/2013/October/102013Gadgets.html

http://www.bps.org.uk/news/gadgets-affect-child-development

http://www.personal.psu.edu/djw5068/assignment%205.html