Tidak Berhasil, Sedikit Berhasil, dan Akhirnya Berhasil memberikan ASI Eksklusif

Stefany, 32 tahun

 

Hi, perkenalkan nama saya Stefanny. Saya seorang ibu bekerja yang  memiliki 3 orang anak dan juga saya seorang ibu menyusui.  Saya akan menceritakan bagaimana perjuangan saya dalam menyusui mulai dari anak pertama sampai anak ketiga. Seorang ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, salah satu nya pasti ingin sekali bisa memberikan ASI pada buah hati. Tapi saya pernah mengalami kegagalan untuk memberikan ASI kepada anak pertama yang dilahirkan secara caesar. Waktu itu memang saya kurang sekali ilmu tentang memberikan ASI. Pas awal memberikan ASI ke anak pertama dan ASI nya tidak keluar sama sekali membuat saya stress. Sampai akhirnya saya menyerah.

 

Setelah 5 tahun kemudian, saya hamil anak kedua. Dalam hati saya berjanji akan berusaha untuk bisa memberikan ASI eksklusif. Saya mulai cari-cari info bagaimana supaya ASI nya banyak dan bisa menyimpan ASI saat bekerja. Dan akhirnya anak kedua pun lahir lewat persalinan normal. Setelah lahir dokter langsung memberikan bayi ke saya untuk diberikan ASI (IMD). Dirumah sakit suster mengajarkan pijat oksitosin supaya ASI nya lancar. Pijatan ini bisa untuk mengurangi stress pada ibu yang baru melahirkan sehingga bisa menghasilkan hormon oksitosin untuk memperlancar ASI. Singkat cerita pada anak kedua ini saya sedikit berhasil menyusui. Kenapa sedikit berhasil? Karena ASI yang dihasilkan tidak terlalu banyak, pulang kerja paling hanya membawa ASI perah paling banyak 60ml. Tapi paling gak saya bersyukur masih bisa menyusui sekitar 5 bulan.

Anak pertama, saya gagal total dalam meberikan ASI Eksklusif. Anak kedua saya sedikit gagal hanya bisa memberikan ASI selama 5 bulan. Dan anak ketiga saya jeng…jeng… setelah belajar dari pengalaman menyusui anak pertama dan kedua dan juga belajar dari pengalaman temen dikantor akhir nya….. anak ketiga saya sekarang sudah umur 20 bulan dan saya masih memberikan ASI eksklusif dan masih pumping di kantor supaya  bisa memberikan ASI eksklusif sampai dia umur 2 tahun. Saya akan berbagi tips ala-ala saya supaya bisa tetap memberikan ASI walaupun saya seorang ibu bekerja:

1.       Setelah melahirkan langsung berikan ASI pada baby. Berusahalah sekeras mungkin dan yang penting yakin pada diri sendiri bahwa ASI ku pasti keluar.

2.       Selama cuti melahirkan (3 bulan) saya mulai stock ASIP. Saya mulai pumping mulai dari seminggu setelah melahirkan. Awal pumping memang agak berat karena hasil pumping sedikit hanya 10 ml. sempet agak stress bisa ga ya saya stock ASIP? Nanti klo sudah masuk kerja bagaimana?  Tapi saya tetep berusaha, sampai akhirnya saya menemukan cara, setiap baby sedang nenen, payudara sebelahnya saya pompa. Saya pompa nya pakai pompa yang manual. Akhirnya hasil perahan ASI makin hari makin banyak. Karena semakin sering kita menyusui dan pumping maka produksi ASI pun makin banyak.

3.       Pumping saat subuh, saya ngerasain kalau saat subuh sekitar jam 4 pagi payudara terasa kencang dan keras. Lalu saya coba pompa dan hasilnya sekali pompa bisa dapat 100 ml. Akhirnya setiap subuh saya pumping. Dan stock ASI saya semakin banyak.

4.       Waktu anak kedua saya pumping di kantor hanya 2x, karena itu ASI makin lama makin mengering. Dan akhirnya pada anak ketiga ini saya pumping di kantor 1,5 – 2 jam sekali dan saya sehari bisa bawa pulang 400ml ASI.

5.       Minum air putih yang banyak dan juga jangan lupa minum susu menyusui, saya minum Anmum Lacta yang coklat karena rasa coklat nya berasa banget dan ga bikin eneg. Minum susu supaya kualitas ASI nya lebih baik. Karena Anmum mengandung Nuelipid, GA & DHA (untuk perkembangan otak baby), Vitamin B komplek (supaya ASI tambah banyak), kalsium & zat besi.

6.       Kalau saya setiap habis makan daging sapi besoknya ASI nya meningkat banyak.

7.       Walaupun sudah pumping dikantor, tapi di rumah tetap harus di nenenin langsung. Semakin ASI sering dikeluarkan semakin banyak pula ASI yang dihasilkan.

8.       Posisi menyusui bayi juga perlu nih supaya ASI nya keluar deras. Saat menyusui pastikan dagu bayi menempel pada payudara ibu, jadi mulut bayi akan terbuka lebar dan bisa masuk semua sampe ke areola payudara ibu. Karena jika hanya di puting saja ASI tidak akan keluar banyak. Dan supaya bayi lebih mudah untuk menyusui pastikan juga posisi perut bayi menempel dan sejajar dengan perut ibu. Yang penting dibuat senyaman mungkin aja. Kalau saya biasanya dibantu dengan bantal untuk menyusui. 

9.       Yang penting jangan stress, tetap yakin klo kita bisa memberi ASI Eksklusif.

 

Oh iya ASI yang di perah kita juga harus simpan dengan benar loh supaya ASI tidak rusak. Tips-tips ala saya nih dalam penyimpanan ASI:

1.       Siapkan botol ASI (saya dari kaca dengan tutup karet) pastikan botol ASI kering dan sudah di sterilkan atau bisa juga pakai kantong ASI

2.       Sediakan freezer khusus untuk menyimpan ASI perah usahakan jangan tercampur dengan bahan makanan mentah.

3.       Setelah menaruh ASIP di botol ASIP atau kantung ASIP jangan lupa berikan tanggal kapan perahnya. Saat ASIP ingin dipakai, pakailah tanggal terlama dulu.

4.       Perkiraan lamanya penyimpanan ASIP :

  • Suhu ruang : ASIP segar 3-4 jam
  • ASIP beku yang dicairkan 4 jam
  • Cooler Bag + ICE pack : ASIP segar 24 jam
  • Lemari ES : ASIP segar 3-7 hari, ASIP beku yang dicairkan 24 jam
  • Freezer : ASIP segar 3-6 bulan

5.       Kita dapat menggabungkan ASI yang sudah diperah dengan ASI yang baru diperah tapi syaratnya jam ASI perah sebelumnya belum 24 jam dan belum masuk freezer (dibekukan) masih di lemari pendingin. Dan ASI perah baru sebelum digabungkan dinginkan dulu di lemari pendingin selama kurang lebih 1 jam.

Tips-tips untuk memberikan ASIP yang sudah dibekukan:

1.       Ambil ASIP beku yang tanggal nya paling lama

2.       Sebelum dipakai besoknya baiknya turunkan ASIP beku ke lemari pendingin. Biarkan mencair sendiri. Atau kalau kepepet bisa juga ASIP beku direndam dengan air matang suhu normal biarkan sampai mencair.

3.       Setelah ASI mencair kita hangatkan bisa dengan cara di rendam air hangat (40o C) atau bisa juga pakai alat penghangat ASIP. Jangan menghangatkan ASIP lebih dari 40o C karena kandungan nutrisi ASIP bisa rusak. Dan ingat juga jangan menghangatkan ASIP di atas kompor atau microwave.

4.       ASIP beku yang sudah dicairkan jangan dibekukan kembali karena ASIP akan rusak.

 

Nah itu tips tips dari saya soal mengASIhi, yang penting harus yakin klo bisa menyusui. Kalau perlu datang ke klinik Laktasi untuk memperbanyak ilmu soal ASI dan juga untuk menguatkan kita supaya kita bisa suskses memberikan ASI eksklusif buat bayi kita. Semangat untuk mengASIhi!

 

*Cerita di atas berdasarkan pengalaman pribadi, jika Mum menemui permasalahan yang sama pastikan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu.

 

Sumber: https://kumparan.com/stefanny-fausiek/tidak-berhasil-sedikit-berhasil-dan-akhirnya-berhasil-memberikan-asi-ekslusif-1536569543711629399