Amankah Penggunaan Baby Walker?

Baby walker? Tentunya Mum sudah mengetahui mengenai kegunaan dari benda ini, bukan? Telah beredar banyak informasi yang mengatakan bahwa penggunaan baby walker untuk si Kecil tidaklah aman. Informasi tersebut tentunya akan memaksa Mum untuk mencari kebenarannya dan melakukan penundaan pembelian untuk sang buah hati tercinta. Berikut ini penjelasan yang dapat membantu Mum mengenai baby walker.

Pada 2005 silam, American Academy of Pediatrics mengeluarkan suatu larangan dalam penggunaan baby walker karena setiap tahunnya 14.000 anak dirawat di rumah sakit akibat penggunaan baby walker. Antara tahun 1973-1998, tercatat 34 anak di Amerika Serikat meninggal dunia akibat penggunaan baby walker (menurut data United State Consumer Product Safety Commision pada tahun 2000). Juga, karena penggunaan baby walker memiliki risiko bahaya yang tinggi sejak tahun 2004, penjualan baby walker di Kanada dihentikan dan dilarang.

Sebenarnya penggunaan baby walker dengan alih-alih mengajarkan si Kecil berjalan tidak ada gunanya, karena penggunaan baby walker justru dapat meyebabkan perkembangan motorik dan mental si Kecil menjadi terhambat. Membiarkan si Kecil untuk mempelajari gerakan berdiri, merambat, dan melangkah sendiri, itu merupakan hal yang lebih baik untuk melatih otot dan tulang si Kecil.

Labih lengkapnya, inilah risiko-risiko yang dapat diakibatkan penggunaan baby walker pada si Kecil:

  • Penggunaan baby walker berisiko menyebabkan si Kecil jatuh di tangga rumah apabila Mum lalai memperhatikan si Kecil.
  • Si Kecil berisiko menabrak atau menarik taplak meja yang diatasnya terdapat benda-benda yang dapat membahayakan si Kecil tanpa sepengetahuan Mum, seperti kopi panas untuk Ayah, pisau, gunting atau lainnya.
  • Si Kecil berisiko jatuh dan tenggelam di kolam renang rumah.
  • Kaki atau tangan si Kecil terjepit ketika melewati permukaan atau pintu yang bercelah.

Memang penggunaan baby walker dalam mengajarkan si Kecil berjalan dapat dibilang cukup praktis apabila Mum terbilang orang yang sibuk. Tetapi demi keselamatan si Kecil ada baiknya Mum melakukan hal-hal berikut ini:

  • Urungkan niat untuk membelikan si Kecil baby walker, karena baby walker memiliki risiko bahaya yang tinggi bagi si Kecil.
  • Ada baiknya Mum mengajarkan si Kecil berjalan dengan memegang kedua tangannya ketika si Kecil sedang belajar melangkah.
  • Tetap waspada dan perhatikan ketika membiarkan si Kecil mempelajari gerakan berdiri, merambat, dan melangkah sendiri.

Memang Mum akan membutuhkan waktu serta tenaga yang lebih dalam mengajarkan si Kecil untuk berjalan tanpa menggunakan baby walker. Melatih si Kecil selangkah demi selangkah, mengawasi setiap saat ketika si Kecil bergerak, dan seterusnya merupakan kegiatan yang sangat melelahkan. Akan tetapi, rasa lelah tersebut akan terbayar dengan rasa aman dan risiko bahaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan Mum menggunakan baby walker untuk mengajarkan si Kecil berjalan.

Sumber:

http://www.mommeworld.com/post/view/2527/baby-walker/

http://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/baby-walker-safety.aspx

http://www.mayoclinic.com/health/baby-walkers/AN02084

http://www.babycentre.co.uk/x554838/should-i-buy-my-baby-a-baby-walker